KALBE FARMA

TES RECRUITMENT KALBE FARMA

      Hei, guys. Setelah sebelumnya aku cerita tentang tes recruitment di PT. Paragon Technology and Innovation, sekarang aku mau cerita nih tentang recruitment di Kalbe Farma. Hayo.. Siapa nih yang belum tau tentang kalbe? Pasti pada tau dong.

       Aku dapet lowongan kalbe ini dari Job Fair April 2018 yang diadain Sekolah Vokasi UGM. Pas ku baca-baca job desk masing-masing pekerjaan yang ditawarkan, aku agak sedih ternyata yang dilibatkan dalam proses produksi obat-obatannya cuma jurusan teknik industri, mesin, sama farmasi. Padahal teknik kimia juga belajar proses produksi lho. Posisi engineer juga cuma dibolehkan dari lulusan teknik industri dan mesin. Sedih deh akika.

        Awalnya aku mau nekat daftar bagian engineer. Ya kalo lolos ya syukur, kalo enggak ya...mau gimana? Hehe. Pendaftarannya dilakukan di tempat guys. Nggak lewat online. Mbak-mbak penjaganya ngeliatin mulu pas aku ngisi formulir di laptop mbaknya. Begitu aku klik engineer, mbaknya langsung bilang, "Maaf, Mbak tadi dari Teknik Kimia ya? Di sini engineernya cuma buat mesin sama industri, Mbak. Mohon isi posisi lain ya, Mbak."

        Tertohok dong aku. Yaudah aku ganti posisinya jadi Medical Representative. Hmm.. Apaan tuh ya? Aku nggak paham juga. Yaudah isi aja dulu.

        Nah sorenya, aku dapet sms dari Kalbe, kalo aku lolos tahap administratif dan diminta untuk hadir interview besok. Wah semangat banget dong aku. Langsung malamnya aku baca-baca blog pengalaman orang. Kalo aku baca dari blog orang-orang, ternyata nggak cuma interview aja. Jadi, sebelum interview, kita disuruh tes psikotest dulu, baru kalo lolos dilanjut interview yang diadakan pada hari itu juga.

          Besoknya, aku sudah siap rapi dari kos dengan busana formal menuju tempat tes. Dan benar, ternyata tesnya tidak hanya interview. Melainkan:

1. Tes Psikotest tahap 1

    Psikotest tahap 1 ini cukup mudah kok, asal tahu strateginya. Psikotest tahap 1 ini meliputi tes logika, melanjutkan gambar, menggambar orang beserta kelemahan dan keunggulannya, serta menggambar pohon. Setelah tes psikotes tahap 1 selesai, maka panitia meminta waktu 20 menit untuk mengoreksi. Setelah diumumkan, peserta yang gugur dipersilakan untuk keluar, dan yang lolos tetap di dalam.

2. Tes Psikotest tahap 2

     Psikotest tahap 2 ini yang sangat melelahkan. Pada tahap ini, tes yang diberikan sangat banyak. Mulai dari logika berpikir, menentukan kesimpulan apakah benar atau salah, tes bangun ruang, tes angka, dan yang terakhir adalah tes koran. Guys, bayangkan! Otakmu sudah lelah, tapi masih disuruh tes koran, yang mana harus konsentrasi dan cepat. Waw. Setelah psikotest ini, untunglah ada waktu isoma selama kurang lebih 1 jam. Setelah pengumuman ditempel, maka yang lolos dipersilakan tetap tinggal, dan yang tidak lolos dipersilakan pulang.
3. Tahap FGD.
    Usai itu, dibagi kelompok Forum Group Discussion. Aku sudah panik kalau-kalau menggunakan bahasa inggris. Ternyata tesnya full bahasa indonesia. Pada FGD ini masing-masing kelompok diberi kasus, yaitu ada yang berperan sebagai mahasiswa yang memohon dana sponsorship, sedangkan lainnya berperan sebagai sang pemberi sponsor. Di sini harus tahan banting guys. Jangan sampai kamu hanya diam dan mengiyakan lawanmu. Sebisa mungkin kamu harus berargumentasi kuat. Usai tahap FGD, langsung ditempel kandidat-kandidat yang lolos untuk interview user.

4. Interview User

     Agak kaget si. Biasanya wawancara itu dilakukan oleh HRD dulu, baru user. Nah ini langsung user. Langsung lah selagi menunggu giliran, saya baca-baca sedikit. Lebih kaget lagi ternyata di wawancara ini tidak ada tawar menawar soal gaji. Tapi pewawancaranya sangaat baiiik.. Saya seperti ngobrol dengan Ibu saya sendiri ketika diwawancarai.

       Nah, kalo lolos, kandidat akan dipersilakan masuk ruangan, dan langsung tes menghafalkan 10 nama obat dalam waktu 1 menit. Aku yang tidak membawa kacamata pun pasrah, tidak dapat membaca yang ada di layar. Dan ternyata....tes itu tidak menentukan apapun. Semua yang lolos setelah interview user otomatis telah menjadi pegawai. Yey.

       Setelah itu, barulah mereka membuka jumlah gaji. Tercenganglah aku mendengar gaji yang mereka tawarkan. Gaji pokok di bawah UMR guys! Masih ada tunjangan-tunjangan sih, tapi setelah aku akumulasikan, besarnya tidak akan cukup bila ditempatkan di kota besar, seperti Jakarta. Di situlah kebimbangan saya mulai muncul. Setelah itu, kandidat menunggu jadwal MCU. Selagi menunggu jadwal MCU, saya memikirkan apakah saya akan ambil, atau lepas posisi itu mengingat pendapatannya kurang dari ekspektasi.